Oleh:
Budiman Yasir
Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin 2012
![]() |
Hargailah dirimu dengan surga - ilustrasi |
“Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, demi bulan apabila mengiringinya, demi siang apabila menampakkannya, demi malam apabila menutupinya, demi langit serta pembinaannya, demi bumi serta penghamparannya, demi jiwa serta penyempurnaan ciptaannya, maka dia mengilhamkan kepadanya jalan kejahatan dan ketakwaanya” (1)
“Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara): Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia pergunakan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya".(2)
“Wahai pemuda! Carilah akhirat, karena seringkali kita melihat orang-orang mengejar akhirat juga mendapatkan dunia, akan tetapi kita tidak pernah melihat orang-orang yang mengejar dunia akan mendapatkan akhirat bersama dengan dunia”(3)
“Jangan tetapkan harga dirimu kecuali dengan surga, jiwa orang beriman itu mahal, tapi sebagian dari mereka justru menjualnya dengan harga murah”.(4)
Saudaraku,
5“Ada
dua nikmat yang sering manusia lalai karenanya yaitu nikmat kesempatan dan
nikmat kesehatan”. Olehnya itu, izinkan saya menyampaikan sebuah syiar islam yang berjudul Pemuda Islam Idaman Surga; Berdagang Hanya dengan Allah, bukan
bermaksud untuk menggurui tetapi menjadi peringatan untuk pribadi saya, para
pemuda dan untuk setiap jiwa dan raganya bahwa kelak kita semua akan dimintai
pertanggungjawaban olehNya.
Saudaraku,
9Pemuda
islam idaman surga; berdagang hanya dengan Allah SWT, sungguh sebuah kenikmatan
dan akhir setiap kehidupan yang mulia dan dinantikan oleh setiap insan manusia
menjadi pemuda yang senantiasa dirindukan oleh surga, oleh Allah swt.
Adakah
manusia yang tidak menginginkan masuk surga? adakah manusia yang tidak ingin
dirindukan oleh malaikat-malaikat Allah, oleh seluruh penghuni langit, Rasullullah SAW,
dan dirindukan oleh Allah SWT? Pasti dengan lantang kita mengatakan bahwa kita ingin
menjadi ahli surga bersama dengan hamba-hamba Allah yang mencintainya dengan
jiwa dan raganya, yang jika ditanyakan kepada seoarang pemuda akan kamu jual
dengan apa jiwa dan jasadmu? maka pemuda idaman surga akan mengatakan dengan
tegas; akan aku jual hanya kepada Allah swt, maka akan aku tukarkan jiwa dan
jasadku jika hanya dengan surganya Allah swt. Menjalankan perintah-perintahnya
dan menjauhi larangannya.
Saudaraku,
Mengapa
selalu pemuda yang menjadi tonggak kehidupan islam? Mengapa selalu pemuda
yang disorot untuk sebuah perubahan? Mengapa selalu pemuda yang menjadi
pasukan terdepan dalam suatu kemajuan? Mengapa pada masa kejayaan islam dibawah
kepemimpinan Rasulullah SAW didampingi para pemuda-pemuda? mengapa tongkat
estafet peralihan suatu peradaban terletak di pundak mereka? Dan mengapa baik buruknya
nasib umat kelak, bergantung pada kondisi pemuda sekarang? Jawaban yang
sederhana ialah karena pemuda adalah orang–orang yang terpilih yang diberikan
kenikmatan Allah SWT berupa daya pikir kritis
(ijtihad), daya kalbu (mujahadah), dan daya raga (jihad) yang
dititipkannya dan harus dilandasi dengan takwa di tengah masyarakat sosial 8,9,10.
jika
tidak dilandasi tunggulah kehancuran negeri ini. Imam
asy-Syafi’i mengatakan bahwa :
“sesungguhnya kehidupan pemuda itu, demi Allah Hanya dengan ilmu dan Takwa (memiliki ilmu dan bertakwa), Karna apabila 2 hal itu tidak ada, tidak dianggap hadir (dlm Kehidupan)"6.
“sesungguhnya kehidupan pemuda itu, demi Allah Hanya dengan ilmu dan Takwa (memiliki ilmu dan bertakwa), Karna apabila 2 hal itu tidak ada, tidak dianggap hadir (dlm Kehidupan)"6.
Masa muda agar memiliki karakter kuat dalam
keagamaan, merupakan suatu perjuangan yang tidak mudah dan sederhana. Sebab
pertentangan yang paling berat dan sulit serta menantang dalam fase kehidupan
kita adalah menundukkan masa muda untuk tumbuh dalam beribadah kepada Allah (syaabun nasya-a fi ‘ibadatillah).
Dorongan kebaikan dan keburukan sama kuatnya. Semakin sering kita kalah dalam
menghadapi godaan, mengikuti arus neoliberalisme, kapitalisme, Sekularisme, dan
liberalisasi yang menjajah setiap pemikiran-pemikiran pemudanya maka seperti
itulah akhir kehidupan ummat ini kelak. Semakin sering kita menang dalam
pertarungan melawan musuh internal dan eksternal, akan seperti itulah
akhir kehidupan kita. Lantas dengan cara bagaimana pemuda harus
menjalani kehidupan di dunia ini yang penuh dengan ujian? Maka bentengilah diri
atas dasar cinta kepada Allah dan RasulNya dan hargailah dirimu dengan surganya
Allah SWT. memilih hidup dalam kemuliaan Islam dan meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. 8,9,10.
Saudaraku,
Itulah sebabnya
Rasulullah menyebutkan di antara tujuh golongan yang memperolah naungan pada
saat tiada naungan kecuali naungan dari-Nya pada hari kiamat adalah pemuda yang
tumbuh dalam kerangka beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala.7
11"Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar.
Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan
Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. "
8Saudaraku para
pemuda islam saat ini kita sedang berdagang dengan Allah swt. Kita melakukan
jual beli dengannya. Maka dengan apa Allah akan membeli diri kita dan dengan
apa kita jual diri kita?
Saudaraku para pemuda islam saat Allah menawarkan surga maka apa yang akan kita
lakukan, maukah kita menerimanya? Tentu saja! Tidak ada alasan untuk
menolaknya.dan ingat berbanggalah diri kita yang telah melakukan perdagangan
dengan Allah swt. Allah yang maha memiliki keindahan, Allah yang selalu kita
rindukan untuk bertemu denganNya, dan Allah yang tidak ada Tuhan melainkan Dia.
Sekarang ayo tersenyum ikhlas karena kita adalah salah satu yang beruntung
dapat berhubungan dengan Allah melalui perdaganganNya. 8,9,10
Pemudah yang
telah menjual jiwa dan jasadnya hanya kepada Allah swt, seperti mereka para pemuda Islam di zaman salafus sholeh tidakkah kita wahai para
pemuda ingin mengikuti jejak-jejak mereka, mengambil pelajaran dan hikmah,
sungguh begitu besar cinta mereka kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Merekalah..
Abu bakar yang sangat berbahagia dengan adanya ayat; “dan kelak akan dijauhkan
orang yang paling takwa dari neraka itu yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
untuk membersihkannya”(QS.Al-lail,17-18).
Umar bin khattab yang sangat bahagia dengan hadits Rasullullah; ”Aku melihat
sebuah istana putih di surga. Lalu aku bertanya.”untuk siapa istana
itu.”dikatakan padaku, “untuk Umar bin Khattab.”(HR. Al-Bukhari).
Ali bin Abi Thalib yang sangat bahagia atas sabda Rasulullah, “Dia (Ali) adalah
lelaki yang mencintai Allah dan RasulNya dan dicintai Allah dan
RasulNya”.(HR.Al-Bukhari dan Muslim)
Utsman bin Affan yang sangat bahagia karena do’a Rasulullah, “ya Allah ampunilah
Utsman yang telah lalu dan yang akan datang.”(HR. Ahmad dalam Al-Musnad 4/75)
Sa’ad bin Mu’adz yang demikian bahagia atas sabda Rasulullah, “bergoyanglah Arsy
Allah yang maha pengasih karenanya.”(HR. Albaihaqi dari Ibnu Umar Ra., HR.
Jabir bin Abdullah Ra.)
Abdullah bin ‘Amr Anshari yang sangat bahagia dengan adanya sabda Rasulullah, “Dia diajak
bicara Allah langsung tanpa penerjemah.”
Hamzah bin Abdul Muthalib, bergembira atas sabda rasulullah, “Jibril datang kepadaku
untuk mengabarkan bahwa Hamzah bin abdul Muthalib dicatat oleh para malaikat
penghuni langit lapis tujuh sebagai singa Allah dan Singa RasulNya.”(HR.
ath-Thabrani).
Bilal Bin Rabbah bergembira atas sabda Rasulullah, “Aku pernah diperlihatkan
surga lalu aku melihat istri Abu Thalhah kemudian aku mendengar suara gesekan
benda-benda kering dihadapanku dan ternyata itu adalah (suara langkah) Bilal.”
(HR. Jabir bin Abdullah ra.)
Ja’far Bin Abu Thalib, bergembira ketika Rasullah bersabda, “aku melihat Ja’far di
surga punya sepasang sayap yang berlumuran darah.”(Asma Binti Abu bakar)
Abdullah bin Rawahah bergembira ketika Rasullah bersabda, “sebaik-baik orang ialah
Abdullah bin Rawahah.”
Amr bin Al-Jamuh, bergembira tatkala Rasullullah bersabda, “Demi Allah yang
jiwaku berada di tanganNya, aku melihat kaki pincang Amr bin Al-jamuh melangkah
ke surga dengan tertatih.”
Hanzhalah yang sangat bahagia dengan adanya sabda Rasulullah, “Dia
dimandikan oleh para malaikat ketika meninggal”.
Khadijah Binti Khuwalid atas sabda Rasulullah, “Rasulullah Saw pernah menyampaikan
kabar gembira kepada Khadijah Binti Khuwalid tentang sebuah rumah di
surga”.(HR. Aisyah Ra)
Keluarga Yasir, yang bergembira atas sabda Rasulullah, “bergembiralah kalian,
hai keluarga Yasir. Sesungguhnya tempat kalian adalah surga.”
Usamah bin Zaid 18 tahun. Memimpin
pasukan yang anggotanya adalah para pembesar sahabat seperti Abu Bakar dan Umar
untuk menghadapi pasukan terbesar dan terkuat di masa itu.
Sa’d bin Abi Waqqash 17 tahun. Yang
pertama kali melontarkan anak panah di jalan Allah. Termasuk dari enam orang
ahlus syuro.
Al Arqam bin Abil
Arqam 16 tahun. Menjadikan rumahnya sebagai markas dakwah Rasul
Shallallahu’alahi wasallam selama 13 tahun berturut-turut.
Zubair bin Awwam 15 tahun. Yang
pertama kali menghunuskan pedang di jalan Allah. Diakui oleh Rasul
Shallallahu’alaihi wasallam sebagai hawari-nya.
Zaid bin Tsabit 13 tahun. Penulis.
Dalam 17 malam mampu menguasai bahasa Suryani sehingga menjadi penterjemah
Rasul Shallallu’alalihi wasallam. Hafal kitabullah dan ikut serta dalam modifikasi Al Qur’an.
Atab bin Usaid. Diangkat oleh Rasul
Shallallahu’alaihi wasallam sebagai gubernur Makkah pada umur 18 tahun.
Mu’adz bin Amr bin
Jamuh 13 tahun dan Mu’awwidz
bin ‘Afra 14 tahun. Membunuh Abu Jahal, jenderal kaum musyrikin, pada
perang Badar.
Thalhah bin Ubaidullah 16 tahun. Orang Arab
yang paling mulia. Berbaiat untuk mati demi Rasul Shallallahu’alaihi wasallam
pada perang Uhud dan menjadikan dirinya sebagai tameng bagi Nabi.
Muhammad Al Fatih 22 tahun. Menaklukkan
Konstantinopel ibu kota Byzantium pada saat para jenderal agung merasa putus
asa.
Abdurrahman An Nashir 21 tahun. Pada
masanya Andalusia mencapai puncak keemasannya. Dia mampu menganulir berbagai
pertikaian dan membuat kebangkitan sains yang tiada duanya.
Muhammad Al Qasim 17 tahun. Menaklukkan
India sebagai seorang jenderal agung pada masanya.
Kisah dan fakta yang
tak terhitung dalam goresan sejarah Islam. Cukuplah hal itu sebagai pengingat
keagungan pemuda dalam masyarakat Islam.
Wahai pemuda, tidakkah kita ingin
termasuk kedalam golongan yang memperjuangkan agama Allah, berserta Rasulullah
saw, para sahabat-sahabatnya, dan seluruh umat muslimin yang tetap istiqamah
hingga akhir kelak?
Saudaraku para pemuda
islam yang saya cintai karena Allah,
Dengan menetapkan
keputusanmu untuk selalu menapaki jalan ini, maka kita juga harus mempersiapkan
bekal selama perjalanan yang bisa dibilang tiada akhir ini. Maka bekal kita
dalam perjalanan ini adalah keimanan yang tajam dan telah menghujam dalam hati
masing-masing.
“Tetaplah disini saudaraku. Di jalan keimanan. Di jalan ke-Islaman. Tetaplah bersama-sama meniti jalan ini sampai usai. Kita semua mungkin telah letih. Karena perjalanan ini memang amat panjang dan berliku. Tapi, tetaplah di sini dan jangan menjauh. Yakinlah, kenikmatan yang kita reguk di jalan ini jauh lebih banyak ketimbang yang dilakukan orang-orang, pemuda-pemuda yang lalai. Keindahan yang kita alami di sini, sangat lebih indah daripada keindahan yang kerap dibanggakan oleh mereka yang jauh dari jalan ini. Jangan berharap atau tertipu fatamorgana kenikmatan, keindahan, kebahagiaan semua yang sering kita lihat dari orang-orang yang jauh dari tuntunan Allah SWT. Tetaplah disini.”
Sebaik-baik manusia adalah yang dapat menyebarkan kebaikan, dan dapat ditiru oleh orang lain sesudahnya. Saling berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan, hingga kita tahu arah tujuan kita sebelum mengerjakan kebaikan itu hanyalah untuk Allah semata. Apa-apa saja rambu-rambunya hingga kelak terjawablah pertanyaan yang sering muncul dibenak kita “mengapa perjuangan itu pahit?” (“karena surga itu manis”). mari menjadi pemuda islam idaman surga dan berdagang hanya kepada Allah SWT untuk kita jual jiwa dan raga ini hanya kepadaNya. 8,9,10
Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Semoga bermanfaat. amin
Wassalamuaalikum wr wb
Sumber;
1(Q.S Asy-Syam :1-8)
2
(HR. At-Tirmizi)
3,4Hasan al-bashri
rahimullah ta’ala.(yang dinukil Aidh Al-Qarni dalam bukunya laa Tahzan
5(HR. Bukhari dan
Muslim)
6Imam asy-Syafi’i. Ulama dalam islam
7 (HR Bukhori)
8 (Rofi’Maryam.2013. tak berhenti pada sebuah alif. Pustaka
Arrahman
9Muhammad Nursani.2005. berjuang di dunia berharap pertemuan
disurga, refleksi ruhani pejuang dakwah.
Tarbawi pres
10ijtihad penulis
11( Q.S.Al Kahfi :13)
Komentar